SUARA INDONESIA MADIUN

Dua Remaja di Madiun Jadi Korban Pengeroyokan, Pelakunya Diduga dari Perguruan Silat Berbeda

Prabasonta - 10 November 2023 | 06:11 - Dibaca 1.04k kali
Peristiwa Dua Remaja di Madiun Jadi Korban Pengeroyokan, Pelakunya Diduga dari Perguruan Silat Berbeda
Motor yang dikendarai dua korban. Mereka berboncengan saat terjadi pengeroyokan. (Foto: Ery Pramudya/Suara Indinesia)

MADIUN, Suaraindonesia- Dua remaja yang salah satunya masih di bawah umur, menjadi korban pengeroyokan di Jalan Panglima Sudirman, Caruban, Madiun, Jawa Timur, Kamis 9 November 2023 malam.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 18.30 Wib ini, menimpa Y (18) dan V (17). Keduanya sama-sama berasal dari Kecamatan Dolopo. Saat insiden terjadi, dua remaja itu sedang mengenakan baju perguruan silat dari dua perguruan berbeda.

Menurut Nanda, salah seorang saksi mata, sebelum menjadi korban pengeroyokan, kedua remaja yang sedang berboncengan menggunakan motor itu, melintas dari arah timur ke barat, sekitar pukul 18:25 Wib.

Tepat di depan rumah salah satu pengurus partai politik di Jalan Panglima Sudirman, terlihat ada yang sedang berkumpul dalam jumlah yang cukup banyak. Ditengarai, mereka merupakan warga dari perguruan silat lain yang berbeda dari kedua korban.

Ketika kedua korban yang mengendarai motor Vega B 6966 WU melintas di depan gerombolan anggota silat berbeda itu, mereka diteriaki. Entah siapa yang menjadi pemicu, tiba-tiba pengeroyokan itu terjadi.

“Selanjutnya terjadilah pengeroyokan terhadap keduanya," terang Nanda, warga Kabupaten Ngawi yang kala peristiwa terjadi sedang melintas di tempat kejadian.

Korban selanjutnya diamankan oleh petugas jaga di pos depan Kantor DPRD Kabupaten Madiun. Kemudian, mereka dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSUD) Caruban oleh petugas dari Polres Madiun.

Informasinya, kedua korban hendak pulang ke rumah setelah ngopi di angkringan Alun-Alun Caruban. Dan hingga kemarin malam, dua remaja itu masih dalam perawatan di RSUD Caruban.

Kini, polisi melakukan langkah antisipasi. Aparat berupaya mencegah terjadinya provokasi di masyarakat atau serangan balasan dari teman seperguruan korban. Sejumlah anggota polisi disiagakan untuk mengantisipasi adanya aksi balas dendam tersebut. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Prabasonta
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya