Madiun - Kasus sengketa tanah yang terjadi di Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun diramikan oleh pemberitaan miring dari salah satu media online beberapa minggu lalu.
J (65) pemilik sah saat ini yang belakangan tanahnya di klaim oleh beberapa ahli waris mengaku dirugikan dengan beredarnya pemberitaan tersebut.
Melalui kuasa hukumnya Ratna Indah Pritiwati mengatakan, dengan adanya pemberitaan tersebut dirinya mengaku jika kliennya sangat dirugikan.
Pasalnya, selama ini pihaknya tidak merasa menjadi seorang Markus tanah. Sebagaimana isi dari pemberitaan yang dimuat melalui media tersebut.
"Yang jelas (pemberitaan) itu tidak benar," katanya.
Ratna sapaan akrab kuasa hukum J menyatakan, jika dirinya menduga ada pihak lain yang sengaja membuat pemberitaan tersebut untuk memperkeruh suasana.
Mengingat, kliennya merupakan pemilik tanah yang sah sesuai dengan data registrasi di desa setempat.
"Saya katanya, bahwa klien tidak pernah diwawancarai dengan media terkait pokok permasalahan yang sebenarnya," tuturnya.
Lebih lanjut, Ratna menegaskan bahwa dengan adanya pemberitaan tersebut akan menindaklanjuti melalui jalur hukum guna melindungi hak kliennya yang menurutnya berita ini hoak.
"Kita sudah laporkan kepada pihak yang berwenang dan sudah dilakukan pemanggilan," terasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Slambur Sugeng Wahono ketika di konfirmasi oleh wartawan suaraindonesia.co.id mengungkapkan jika dirinya tidak tau menahu terkait keterangan di letter C yang mengatakan status jual beli yang dilakukan saudara J dengan beberapa ahli waris.
"Saya hanya berpedoman dari data registrasi letter C milik desa. Terkait hal lainnya itu kebijakan dari pejabat dahulunya," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Moh.Sukron |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi